Apa sih Computational Thinking?


Istilah Computational Thinking pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert di tahun 1980 dalam bukunya yang berjudul "Mindstorm". Computational Thinking memiliki arti berpikir/pemikiran komputasi. 

Secara sederhana Computational Thinking adalah metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika) serta sebagai cara berpikir untuk menyelesaikan masalah atau problem solving bekerja dengan cara menguraikannya menjadi beberapa tahapan yang efektif, efisien, dan menyeluruh.

Dalam Computational Thinking terdiri dari 4 tahapan, apa saja itu? Kita kupas tuntas di sini.

1. Decomposition

Tahap pertama dari computational thinking adalah decomposition. Dalam tahap ini, masalah dipecah menjadi lebih kecil dan sederhana. Dengan demikian masalah tersebut dapat diselesaikan satu persatu dan dapat diidentifikasi perbagian dari mana masalah itu datang.

Dekomposisi, yaitu memecahkan masalah atau sistem kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatur.

2. Pattern Recognition

Pada tahap kedua ini, Siswa harus mencari pola. Biasanya, di dalam sebuah masalah terdapat pola-pola tertentu untuk memecahkannya. 

Pengenalan pola / Pattern Recognition dengan mencari persamaan di antara dan di dalam masalah.

3. Abstraction

Tahapan ketiga dari teknik pemecahan masalah dengan computational thinking adalah abstraksi. Pada tahap ini, yang perlu dilakukan adalah men-generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Hal ini sangat penting dilakukan karena biasanya dengan melihat karakteristik umum akan memungkinkan untuk membuat model suatu penyelesaian masalah tersebut.

Abstraksi yang berfokus pada informasi penting saja, mengabaikan detail yang tidak relevan.


4. Algorithm

Tahap terakhir dari computational thinking adalah Algorithm. Dalam tahap ini siswa harus dapat mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step atau langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.

Algoritma, yaitu mengembangkan solusi langkah demi langkah untuk masalah tersebut, atau aturan yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah.

CONTOH PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

  • Para Guru Bahasa yang memberi tugas meringkas buku kepada anak, sebenarnya anda sedang mengajarkan Abstraksi. Abstraksi adalah kemampuan membedakan mana yang penting mana yang kurang penting.  
  • Para guru TK yang mengajari anak menggosok gigi langkah demi langkah (ambil sikat gigi, oleskan odol, mulai sikat gigi depan, lalu sikat gigi belakang), sebenarnya sedang mengajarkan Algoritma sederhana. Demikian juga guru Seni yang mengajar langkah demi langkah membuat prakarya. Algoritma adalah urutan langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan suatu persoalan. 
  • Pembuatan panitia acara Tujuh Belas Agustus di mana setiap bidang membagi tugas sesuai dengan strukturnya (panitia acara mempersiapkan lomba-lomba, panitia publikasi mempersiapkan poster), adalah contoh Dekomposisi. Dekomposisi adalah proses mengenali struktur masalah lalu membaginya menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah dikerjakan. 
  • Guru IPA yang membandingkan dua jenis pohon lalu mengamati bahwa kedua pohon mempunyai daun, ranting, akar dan buah, sedang melakukan Pengenalan Pola (Pattern Recognition). Pengenalan pola adalah proses mengenali kemiripan maupun pola. Kadang ketika kita hendak memasuki suatu website muncul CAPTCHA yang meminta kita memilih semua kotak dengan gambar mobil, seperti contoh di bawah ini. CAPTCHA adalah sistem keamanan yang dibuat menggunakan prinsip Pengenalan Pola. 

Mengapa Berpikir Komputasi Penting untuk Dipelajari?

Computational thinking atau berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya, tidak hanya sebatas untuk menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja. Berpikir komputasi juga dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan teknik ini siswa akan belajar bagaimana berpikir secara terstruktur, seperti ketika para software engineer menganalisa kebutuhan dan merencanakan pengembangan software.

Bagaimana cara mengajarkan Computational Thinking di sekolah? Mengimplementasikan Computational Thinking adalah dengan cara memahami masalah, mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi sesuai dengan masalah. Kemudian pada tahap dekomposisi, siswa diajarkan untuk mem-breakdown atau memecah suatu masalah yang komplek menjadi masalah-masalah yang lebih sederhana untuk diselesaikan. Computational Thinking sebagai pendekatan pembelajaran dapat disejajarkan dengan pendekatan dan metode pembelajaran lainnya seperti Pembelajaran Berbasis Proyek atau Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam pembelajaran sains.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar